Minggu, 15 Juli 2007

Windows Anda Lambat ??? Bersihkan REgistrynya....


Membersihkan Registry dengan Aman
Apakah mengedit registry membuat Anda takut? Anda bisa membuang key dan value dari registry sistem tanpa perlu mengalami kejadian yang tidak mengenakkan, seperti yang akan kita lihat berikut.

Setiap kali Anda menginstalasi suatu hardware atau software pada sistem, sejumlah informasi dimasukkan ke registry. Meskipun Anda telah melakukan prosedur yang benar pada waktu menghapus perangkat atau program tersebut masih saja ada sisa file yang tertinggal.

Adalah penting supaya registry bebas dari entri seperti itu, karena mereka bisa mempunyai efek negatif terhadap stabilitas sistem. Mereka dapat memperlambat respon program dan mempengaruhi kinerja keseluruhan. Registry yang bersih berarti tingkat crash system dan pesan error yang lebih sedikit.

Proses uninstall jauh lebih saksama bagi sebagian item dibanding yang lain. Jika ada file dan folder yang tersisa, maka itu biasanya dapat ditemukan di C:\Program Files\nama aplikasi: kemudian tinggal hapus mereka. Meskipun demikian, key dan value registry tertentu mungkin masih ada. Namun, dengan sedikit usaha mereka juga bisa dihilangkan.

Mengedit Registry dengan Aman
Mengubah registry bukanlah untuk mereka yang berhati lemah, tetapi keuntungannya tidak perlu diragukan sehingga layak untuk dicoba. Namun, jika salah mengedit key dan value bias menimbulkan dampak negatif terhadap sistem Anda. Jadi diperlukan waktu untuk mengetahui cara terbaik dan mempelajari apa yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi munculnya masalah.

Pada waktu mengedit registry, Anda tidak akan ditanya seperti halnya pada waktu bekerja dengan aplikasi lain dan tidak ada tombol undo. Meskipun System Restore bisa membantu jika terjadi suatu kesalahan, Anda tidak boleh selalu mengandalkannya untuk keluar dari masalah. Kami sarankan untuk membuat back-up dari key yang akan Anda kerjakan.

Untuk melakukan itu, buka Registry Editor dan pada panel kiri sorot key yang ingin Anda ubah. Klik kanan key, pilih Export dan pada kotak dialog Save As pilih Registry Hive Files. Key beserta sub-key dan semua nilainya akan di-back-up. Jika kemudian pengubahan registry mendatangkan dampak yang tidak diinginkan Anda bisa mengembalikan back-up dengan memilih Import dari menu File.

Anda juga bisa mengekspor bagian registry sebagai file .reg sehingga Anda bisa membukanya dengan Notepad dan kemudian membaca isinya. Pada waktu menggunakan back-up, yang Anda lakukan hanyalah mengklik ganda file dan key, subkey, dan value akan dimasukkan kembali ke dalam registry. Yang menjadi masalah adalah pada waktu Anda mengklik ganda file .reg yang salah, proses penggabungan tetap akan dilakukan dan Anda tidak akan diberitahu tentang hal itu. Oleh karena itu, kami sarankan untuk melakukan perubahan ke sistem untuk mencegah supaya hal itu tidak terjadi.

Kita ubah supaya pada waktu mengklik ganda file .reg yang terjadi adalah file tersebut dibuka di Notepad bukannya dimasukkan ke dalam registry. Buka Registry Editor dan cari HKEY_CLASSES_ROOT\regfile\shell. Klik kanan Default, pilih Modify, dan pada Value Data ketik Edit kemudian tutup Registry Editor. Sekarang, pada waktu file .reg diklik ganda, Notepad akan terbuka. Jika Anda perlu memasukkan isi file .reg ke dalam registry, klik kanan file dan pilih Merge.

Jadilah User Spesific
Registry memberikan jalan kepada Anda untuk melakukan perubahan ke sistem untuk meningkatkan keamanan dan privasi. Jika Anda berbagi komputer dengan user lain, maka kedua hal tersebut akan menjadi perhatian besar bagi Anda. Namun, Anda tidak akan selalu melakukan perubahan pada sistem secara luas sehingga ada cara yang dapat dilakukan untuk memberlakukan perubahan bagi user tertentu.

Sebagai contoh, Anda mungkin ingin menyembunyikan jendela Display Properties pada waktu user tertentu login. Untuk melakukan itu, buka Registry Editor, sorot HKEY_USERS dan pada menu File, pilih Load Hive. Cari C:\Documents and Settings\USER, dimana USER adalah account yang ingin Anda ubah. Di situ akan ada file bernama NTUSER.DAT. Sorot file kemudian klik Open untuk memasukkannya ke dalam Registry Editor. Pada waktu ditanya nama key, masukkan nama user. Selanjutnya, cari HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\policies\
system. Buat DWORD Value bernama NoDispSettingsPage dan beri nilai 1. Waktu berikutnya user tersebut login ia tidak akan bisa mengakses jendela Display Properties.

Menghindari Kesalahan
Kita semua pernah melakukan kesalahan, tetapi dalam registry hal itu bisa menyebabkan sistem tidak stabil. Tidak ada tombol untuk kembali jadi jika sebelumnya tidak mem-back-up key registry maka Anda perlu mencari cara lain supaya Windows bisa menyala dan berjalan kembali. Mem-back-up semua file penting dan registry harus menjadi prioritas, tetapi jika Anda tidak mempunyainya maka System Restore bisa menjadi pilihan terakhir. Pada waktu berjalan, gambar sistem diambil secara teratur dan Anda juga bisa membuat restore point sendiri.

Jika perilaku sistem tidak menentu, tetapi Anda masih bisa start secara, normal maka System Restore bisa digunakan. Anda bisa kembali ke setting awal sebelum perubahan dilakukan. Namun, jika Anda tidak bisa boot, tekan tombol [F8] pada waktu Windows start untuk menampilkan Windows Advanced Options Menu. Anda kemudian bisa meggunakan tombol panah untuk memilih “Last Known Good Configuration (your most recent settings that worked)”. Sistem Anda kemudian akan mencari salinan terakhir dari registry yang bekerja dengan baik.

Membersihkan Secara Manual
Anda bisa mencari sendiri dan menghapus entri yang berhubungan dengan suatu aplikasi. Buka Registry Editor dan sorot My Computer pada panel kiri. Berikutnya, klik Edit, Find, dan masukkan kata kunci yang berhubungan dengan program yang ingin Anda hapus. Ini bisa berupa nama aplikasi itu sendiri atau penerbitnya. Beri tanda centang kotak Key, Values, dan Data, kemudian klik Find Next.

Lihat item pertama yang ditemukan dan jika Anda tidak membutuhkannya tekan tombol [Delete]. Bisa saja proses pencarian akan menemukan lebih dari satu entri, oleh karena itu setelah menghapus satu item tekan tombol [F3] untuk melanjutkan. Di penghujung proses sebuat kotak dialog akan tampil: “Finishes searching through the registry”.

Startup Registry
Pada waktu proses startup Windows tidak hanya memanggil file .exe untuk menjankan program, tetapi juga ia akan menggunakan item dari informasi yang terdapat di dalam registry. Jika Anda ingin membersihkan sistem dan registry jangan lupa untuk melihat startup.

Untuk mengetahui apa saja yang dijalankan klik Start, Run, ketik msconfig dan tekan tombol [Enter] untuk menjalankan System Configuration Utility.

Tab Startup up akan menampilkan semua program yang harus dijalankan. Meskipun file itu sendiri biasa tersimpan pada suatu tempat di dalam C:\ perhatikan bahwa instruksi untuk menggunakan mereka terdapat di dalam registry. Jika tanda centang dihilangkan atau jika aplikasi yang dimaksud telah di-uninstall, entri registry akan tetap ada. Buka Registry Editor kemudian buka HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run dan Anda akan melihat daftar program yang sesuai dengan tab Startup. Sorot entri yang tidak Anda butuhkan lagi, klik kana dan tekan tombol [Delete]. Jika daftar item pada tab Startup tersebar luar, maka Anda peru mencari di bagian lain dari registry untuk menghapus mereka semua.

Anda juga bisa mengecek HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsof\Windows\CurrentVersion\Run dan HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\ Microsoft\Shared Tools\MSConfig\ startupreg.

Sekali lagi, sorot item yang tidak diinginkan dan klik kanan untuk menghapus. Pada waktu Anda menggunakan System Configuration Utility, lihat tab Services. Mereka bukan entri registry, tetapi proses yang dijalankan pada waktu Windows start. Item yang tidak diperlukan akan bergabung mengambil resource sistem dan bisa menurunkan kinerja.

Bantuan Tambahan
Ada beberapa utiliti shareware dan freeware yang bisa membantu Anda dalam mengatur registry. Registry Commander merupakan program yang bisa Anda gunakan sebagai pengganti regedit. Registry Commander menyediakan berbagai alternatif cara dalam melihat registry. Fitur yang dimiliki di antaranya adalah utiliti pencarian yang akan membantu Anda mencari key dan value tertentu.

Kita semua tahu bahwa setiap bagian hardware atau software yang diinstalasi menggunakan registry, tetapi dengan Regmon Anda bisa melihatnya beraksi. Utiliti ini memperlihatkan aplikasi mana yang mengakses registry. Regmon bekerja secara realtime sehingga informasi diperbarui secara konstan.

Anda akan melihat bagaimana key dan value berubah secara dinamis, sehingga Anda bisa melacak masalah sistem dan mengecek program konfigurasi.

Jika ingin mengetahui bahwa instalasi suatu aplikasi atau hardware mempengaruhi registry, Anda bisa menggunakan utiliti bernama RegShot. Anda bisa mengambil gambar registry kemudian membandingkannya dengan yang kedua setelah Anda melakukan perubahan. Anda bisa melihat kedua gambar secara bersamaan untuk melihat perubahan apa yang dilakukan terhadap registry.

MEM-BACK-UP SELURUH REGISTRY
Daripada mem-back-up tiap key dan value, copy seluruh registry. Gunakan Backup Utility yang sudah langsung terinstalasi bersama Windows XP Professional. (Bagi pengguna Home Edition, Anda harus menginstalasinya dari CD). Jalankan Backup Utility (klik Start, pilih All Programs, pilih Accessories, dan kemudian klik System Tools) dan Anda akan dibawa ke Wizard mode. Klik pada Advanced Mode kemudian pindahlah ke tab Back up. Pada panel kiri di bawah “Click to select the…” beri tanda centang pada System State, pilih lokasi dan mulailah back-up Anda.

Untuk mengembalikan back-up System State tidak sulit, tetapi Anda harus ingat bahwa pada waktu mengembalikan System State semua data yang ada pada saat itu akan terhapus. Namun, itu hanya untuk item yang telah diubah. Perlu dicatat bahwa untuk mem-back-up file dan folder Anda harus seorang administator atau backup operator.

Selain itu, Anda hanya bisa mem-back-up System State pada komputer lokal dan tidak bisa mem-back-up System State pada komputer remote.

MENGONFIGURASI SYSTEM RESTORE
System Restore secara default akan membuat restore point baru setiap 24 jam. Namun, jumlah ruang harddisk yang Anda alokasikan untuk System Restore akan membatasi jumlah checkpoint yang bisa disimpan.Oleh kerena itu, Anda mungkin ingin membuat restore point pada interval yang lebih besar. Anda bisa melakukan itu dengan mengubah registry. Buka Registry Editor dan cari HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\WindowsNT\CurrentVersion\SystemRestore. Cari DWORD Value bernama RPGlobalInterval. Anda akan lihat bahwa setting defaultnya dalam desimal adalah 86.400 detik (24 jam). Klik ganda untuk mengubah nilainya dan naikkan interval sesuai dengan kebutuhan Anda.

LEBIH LANJUT
http://www.aezay.dk
http://www.sysinternals.com
http://the7thlab.mybesthost.com


Sumber: PC MEDIA ONLINE

Tidak ada komentar: